
Kawasan Konservasi Laut Anambas
Akibat berbagai ancaman internal dan eksternal yang dihadapi ekosistem di Kepulauan Anambas beberapa tahun lalu, lingkungan yang unik dan keanekaragaman yang spektakuler terancam punah. Untungnya, pihak berwenang Anambas mendapat informasi yang memadai, segera setelah itu, sebuah proposal diajukan bersama oleh Walikota Anambas dan Yayasan Biosfer untuk membalikkan proses tersebut.
Usulan tersebut, sejak diterima, memberikan status MPA ke sejumlah pulau Anambas tertentu.
Selamatkan Penyu
Misalnya, karena telur yang baru diletakkan di Durai dan Pahat terlalu sering dipanen, diperlukan solusi untuk melindungi penyu dari kepunahan lokal.
Diyakini bahwa situasi Penyu Sisik dan Penyu Hijau yang memburuk akan membaik dari larangan total penangkapan ikan dan pengambilan hasil laut dalam jarak dua mil dari Pulau Durai dan pulau tetangga, Pulau Pahat. Karena itu, ini adalah salah satu rekomendasi.
Diskusi mendalam akhirnya mencapai puncaknya pada proposal MPA yang diadopsi pada Juli 2011. Sejak saat itu, baik Pulau Durai maupun Pulau Pahat menikmati status MPA. Istilah resmi untuk status ini adalah "Kawasan Konservasi Laut", atau MPA (Marine Protected Area).
Berkat perlindungan MPA yang diberikan ke pulau-pulau ini, kedua spesies penyu ini sekali lagi tumbuh subur.
Lebih baik lagi, sejak momen tonggak sejarah itu, spesies laut lainnya, baik tumbuhan maupun hewan, di antaranya banyak spesies karang di Anambas, telah memulai proses pemulihan yang berlanjut hingga hari ini.
Keputusan penting untuk melindungi kedua pulau dengan status MPA ini dibuat dengan tujuan untuk akhirnya mengalokasikan status MPA untuk sebagian besar Kepulauan Anambas.
Setelah sepenuhnya diterapkan, dalam jangka panjang, KKL pasti akan memberikan manfaat yang sama besarnya bagi alam di Anambas secara umum seperti halnya bagi Pulau Durai dan Pulau Pahat sekarang.
Mau Informasi Lebih?
Apakah anda memiliki pertanyaan tentang Kawasan Konservasi Laut Anambas? Kirim ke sini...