Belum ada kasus malaria di Anambas sejak 2014. Tahun itu, beberapa buruh bangunan di salah satu pulau terpencil Anambas ditemukan terjangkit organisme pembawa penyakit itu.

Selain itu, karena cluster malaria ini segera diberantas, diyakini bahwa wabah kecil ini disebabkan oleh tertularnya tenaga kerja yang dikirim ke Anambas dari desa-desa terpencil di daratan utama Indonesia.

Kalau soal malaria, menurut Fit for Travel yang berbasis di Inggris, wilayah Riau tergolong "low / no risk". Itu sebabnya, jika anda berencana berwisata ke bagian Indonesia ini, yakni Anambas, anti- pengobatan malaria biasanya tidak disarankan.

Namun demikian, karena masih ada daerah lain di Indonesia yang masih sering terjangkit malaria dan karena Anambas biasanya hanya salah satu dari beberapa daerah di Indonesia yang dikunjungi wisatawan, mungkin lebih bijaksana untuk mengambil tindakan pencegahan seperti Malarone, dan terus mengonsumsinya selama anda ' kembali di Anambas. Hal ini sangat dianjurkan terutama saat bepergian ke daerah-daerah di Indonesia yang belum memberantas malaria.

Selain itu, meskipun nyamuk tidak marak di Anambas seperti di beberapa wilayah Asia Tenggara lainnya, sebaiknya gunakan pengusir nyamuk seperti DEET saat bepergian ke lebih banyak daerah pedesaan.

Kesimpulan: Malaria tidak endemik di Anambas dan pulau-pulau tersebut tergolong bebas malaria.

Penafian: Informasi di sini bukan nasihat medis dan tidak boleh ditafsirkan seperti itu.

Mau Informasi Lebih?

Apakah anda memiliki pertanyaan? Kirimkan di sini...